PENGERTIAN
KONSEP DAN LINGKUP PEMASARAN
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG :
BERISI TENTANG
PENJELASAN PENGERTIAN DASAR PEMASARAN SESUAI TUGAS YANG DI BERIKAN OLEH DOSEN
BPK. FITRIANSYAH HAMBALI, SE, MM. SEMOGA TULISAN INI BISAM BERMANFAAT PAGI
PEMBACA NYA.
RUMUSAN MASALAH :
PENGERTIAN DAN
RUANG LINGKUP PEMASARAN
PERKEMBANGAN DAN
SEJARAH PEMIKIRAN TENTANG PEMASARAN
KONSEP DAN
ORIENTASI PEMASARAN
FUNGSI UNIVERSAL
DAN TANTANGAN PEMASARAN
ANALISIS
PENGERTIAN
DAN RUANG LINGKUP PEMASARAN
Pemasaran adalah
kegiatan pemasar untuk menjalankan bisnis (profit maupun nonprofit) guna
memenuhi kebutuhan pasar dengan barang atau jasa, menetapkan harga,
mendistribusikan, serta mempromosikannya melalui proses pertukaran agar
memuaskan konsumen dan mencapai tujuan perusahaan.
Unsur-unsur
pokok dalam pemasaran antara lain, sebagai berikut :
Pemasar:
organisasi perusahaan atau perorangan yang mempunyai tujuan tertentu bagi
organisasi maupun pribadinya. Pemasar dapat merupakan produsen yang umumnya
berorientasi terhadap keuntungan dan organisasi yang belum tentu berorientasi
pada keuntungan.
Barang
dan jasa: sesuatu yang ditawarkan oleh produsen untuk pemenuhan kebutuhan dan
keinginan.
Pemerintah yang
berorientasi pada kesejahteraan umum.
Pasar:
konsumen pribadi atau organisasi perusahaan yang mempunyai kebutuhan dan
keinginan yang berwujud sebagai permintaan terhadap barang atau jasa.
Proses
pertukaran: kegiatan dua pihak yang masing-masing memerlukan sesuatu milik
pihak yang lain sebagai usaha untuk pemenuhan kebutuhan dan keinginan
masing-masing.
LINGKUP
PENGERTIAN PEMASARAN
Lingkup
pengertian pemasaran antara lain adalah sebagai berikut:
Pemasaran
Mikro-Eksternal: Pemasaran yang meliputi lingkup mikro perusahaan dengan
orientasi eksternal.
Pemasaran
Mikro-Internal: kegiatan pemasaran yang berorientasi pada internal perusahaan.
Pemasaran
Makro-Eksternal: pemasaran perusahaan-perusahaan dalam skala makro dengan
kapasitasnya sebagai satuan produsen dalam lingkup makro.
PERKEMBANGAN
DAN SEJARAH PEMIKIRAN TENTANG PEMASARAN
Pemasaran sudah dipraktikkan sejak jaman dahulu dan
bahkan sejak jaman Nabi Muhammad SAW. Nabi Muhammad SAW yang dalam
hidupnya melakukan perdagangan atau bisnis. Di sini, kami menekankan pada
karakter dan sifat Nabi Muhammad dalam melakukan proses bisnis. Nabi Muhammad
telah menunjukan bagaimana cara berbisnis yang berpegang taguh pada kebenaran,
kejujuran, dan sikap amanah sekaligus bisa tetap memperoleh keuntungan yang
optimal. Dengan berpegang teguh pada
nilai-nilai yang terdapat pada Al-Quran dan Hadist, Nabi Muhammad melakukan
bisnis secara profesional. Nilai-nilai tersebut menjadi suatu landasan yang
dapat mengarahkan untuk tetap dalam koridor yang adil dan benar. Landasan atau
aturan-aturan inilah yang menjadi suatu syariah atau hukum dalam melakukan suatu
bisnis. Isteri Nabi Muhammad SAW, yaitu Khadizah juga merupakan champion
bisnis. Ia adalah jago pemasaran pada masa itu. Pengembangan konsep pemasaran
perlu ditinjau secara terus menerus. Pemasaran sebagai suatu disiplin perlu
juga ditelusuri dari asal-usulnya sebagai kegiatan bisnis sampai pada posisi
kontemporer sebagai kegiatan umum yang berlaku untuk semua jenis organisasi dan
transaksi valuta. Dalam domain yang diperluas tersebut ,
sentralitas pelanggan dipertanyakan sebagai sifat dan tingkat dari proses
pertukaran yang terjadi. Pemasaran karena itu terdiri dari serangkaian kegiatan
yang memfasilitasi transaksi dalam perekonomian pertukaran . Sifat dan tingkat
apa pertukaran tersebut dapat dipahami adalah hal mendasar yang perlu
diketahui untuk memahami domain pemasaran.
Profesor
Kotler sudah mensketsa sejarah pemasaran di AS menurut pengikut-pengikut
kronologis events:1910 Emphasis atas teknik; 1920 Keuangan mengubah struktur,
penggabungan, dll; 1930 Menerangkan atau ‘making buku melihat better’ di
seluruh depression;1940 Production karena perlu mendapat lebih banyak
barang-barang ke luar faster;1950 Sales karena produksi mendahului permintaan;
1960 Memasarkan identik dengan memperkembangkan produk baru dan markets;1970
Greater tekanan di strategis planning;1980 Untuk menjamin penggunaan terbaik
sumber penghasilan. Untuk meringkaskan,
konsep pemasaran sudah menjadi perlu untuk memperbaiki pengikut-pengikut:
Keasyikan dengan produksi sebagai aktivitas perusahaan mengesampingkan;
Celah komunikasi yang sudah berkembang di antara pelanggan dan pemasok mereka. Bagi banyak perusahaan terutama barat, pemasaran berhasil sudah adalah pertanyaan memperkembangkan produk yang bisa diproduksi secara terus-menerus di banyak, untuk mencapai ekonomi kerak. Ini pada gilirannya berarti ‘mass marketing’ produk kepada orang banyak, yang mesti dibujuk (sering lewat teknik promosi yang bertekanan tinggi) ke ‘need’ tingkat nada terbatas pilihan produk. Menurut Ken’ichi Yasumuro ahli Jepang yang Memasarkan, untuk menjadi dapat bersaing dengan pengusaha pabrik barat, pengusaha pabrik Jepang, pada gilirannya, dipakai ‘adaptable memasarkan systems’ atau AMS. Linked dengan sistem pembuatan yang fleksibel (FMS) ini menawarkan pendekatan yang berbeda secara signifikan. Kombinasi AMS dan FMS membolehkan tingkat nada variasi produk yang lebih luas dihasilkan secara ekonomis di tumpuk-tumpuk yang lebih kecil. Ini pada gilirannya memungkinkan tingkat yang lebih seksama mencocokkan ke customer’s keperluan nyata. Abad ke21 ditandakan oleh kekuasaan sebenarnya pelanggan. Walaupun perubahan ini dari penjual pasar ke pasar pembeli sudah mulai dengan kenaikan persaingan dari khususnya Asia (Jepang, Korea Selatan, Cina, dll), sudah menjadi lebih hebat di yang terakhir sedikit tahun. Perusahaan harus menggabungkan tiga hal untuk hidup terus: orientasi produk, pembaharuan teknologi, dan pelanggan nilai. Terlalu banyak perusahaan masih mendesain produk mereka tanpa masukan pelanggan, hanya untuk merasa mereka tolakan di marketplace. Terlalu banyak perusahaan lupa akan pelanggan mereka setelah penjualan, hanya untuk kehilangan calon perusahaan mereka. Kunci sampai keberhasilan atas pemandangan pemasaran yang berganti secara kilat akan menjadi fokus kuat di marketplace dan jumlah total memasarkan janji ke menyediakan nilai kepada pelanggan.
Keasyikan dengan produksi sebagai aktivitas perusahaan mengesampingkan;
Celah komunikasi yang sudah berkembang di antara pelanggan dan pemasok mereka. Bagi banyak perusahaan terutama barat, pemasaran berhasil sudah adalah pertanyaan memperkembangkan produk yang bisa diproduksi secara terus-menerus di banyak, untuk mencapai ekonomi kerak. Ini pada gilirannya berarti ‘mass marketing’ produk kepada orang banyak, yang mesti dibujuk (sering lewat teknik promosi yang bertekanan tinggi) ke ‘need’ tingkat nada terbatas pilihan produk. Menurut Ken’ichi Yasumuro ahli Jepang yang Memasarkan, untuk menjadi dapat bersaing dengan pengusaha pabrik barat, pengusaha pabrik Jepang, pada gilirannya, dipakai ‘adaptable memasarkan systems’ atau AMS. Linked dengan sistem pembuatan yang fleksibel (FMS) ini menawarkan pendekatan yang berbeda secara signifikan. Kombinasi AMS dan FMS membolehkan tingkat nada variasi produk yang lebih luas dihasilkan secara ekonomis di tumpuk-tumpuk yang lebih kecil. Ini pada gilirannya memungkinkan tingkat yang lebih seksama mencocokkan ke customer’s keperluan nyata. Abad ke21 ditandakan oleh kekuasaan sebenarnya pelanggan. Walaupun perubahan ini dari penjual pasar ke pasar pembeli sudah mulai dengan kenaikan persaingan dari khususnya Asia (Jepang, Korea Selatan, Cina, dll), sudah menjadi lebih hebat di yang terakhir sedikit tahun. Perusahaan harus menggabungkan tiga hal untuk hidup terus: orientasi produk, pembaharuan teknologi, dan pelanggan nilai. Terlalu banyak perusahaan masih mendesain produk mereka tanpa masukan pelanggan, hanya untuk merasa mereka tolakan di marketplace. Terlalu banyak perusahaan lupa akan pelanggan mereka setelah penjualan, hanya untuk kehilangan calon perusahaan mereka. Kunci sampai keberhasilan atas pemandangan pemasaran yang berganti secara kilat akan menjadi fokus kuat di marketplace dan jumlah total memasarkan janji ke menyediakan nilai kepada pelanggan.
KONSEP
DAN ORIENTASI PEMASARAN
Menurut
Narver dan Slater (1990); Han et al. (1998); Noble et al.
(2002); Zhou et al. (2005) mengemukakan bahwa konsep dari orientasi
pasar terdiri dari: orientasi pelanggan, orientasi pesaing, dan koordinasi
antarfungsi. Konsep-konsep ini menggambarkan suatu evolusi strategi pemasaran
dengan memfokuskan perhatiannya bukan hanya pada satu sisi orientasi saja
tetapi selalu menyeimbangkan antara orientasi pelanggan dan orientasi
pesaing. Dua konsep ini diperlukan untuk menciptakan kepuasan pelanggan dan
memperoleh kinerja perusahaan yang lebih baik (Kotler dan Armstrong, 2004). Evolusi
strategi pemasaran dapat dipandang sebagai filosofi persaingan yang secara kuat
memengaruhi suatu aktivitas pemasaran organisasi. Menurut Lamb et al.
(2001) filosofi persaingan dapat dikembangkan melalui empat tahap evolusi
orientasi:
1. Orientasi
produksi
Suatu filosofi yang berfokus pada kemampuan internal
perusahaan yang melebihi dari keinginan dan kebutuhan pasar. Orientasi produksi
menjadi keliru karena tidak mempertimbangkan apakah produk dan jasa yang
dihasilkan oleh perusahaan merupakan produk yang paling efisien serta cocok
dengan kebutuhan pasar, sementara itu konsumen menjadi target pasar yang akan
dilayaninya.
2. Orientasi penjualan
Didasarkan pada suatu filosofi bahwa orang membeli barang
atau jasa. Perusahaan menggunakan teknik penjualan yang agresif dan penjualan
yang tinggi akan mendatangkan keuntungan yang tinggi pula. Orientasi penjualan
menjadi tidak tepat, karena tidak mempertimbangkan kualitas tenaga penjualnya,
sangat sulit meyakinkan orang untuk membeli produknya, seringkali produk yang
mereka tawarkan tidak sesuai dengan harapan dan keinginnan konsumennya.
3. Orientasi pasar
Didasarkan pada suatu filosofi bahwa suatu penjualan
tidak tergantung pada penjualan yang agresif, tetapi lebih pada keputusan
konsumen untuk membeli produk. Orientasi pasar lebih diarahkan untuk memahami
pesaing, fokus pada konsumen, koordinasi antarfungsi dalam rangka memberikan
nilai yang terbaik.
4. Orientasi sosial
Didasarkan pada filosofi bahwa suatu organisasi itu ada,
tidak hanya untuk memuaskan kebutuhan yang diinginkan konsumen dan memenuhi
tujuan organisasi, tetapi juga untuk melindungi kepentingan yang terbaik atas
indivindu dan masyarakat dalam jangka panjang.
FUNGSI
UNIVERSAL DAN TANTANGAN PEMSARAN
Fungsi-fungsi pemasaran yang universal harus dilaksanakan
serta tujuan dari suatu sistem pemasaran adalah untuk mengatasi jarak dan
perbedaan, fungsi-fungsi universal pemasaran (Universal Functions of
Marketing), menurut MC Carthy and Perreault yang dialihbahasakan oleh Agus
Maulana dalam buku, Essential Of Marketing (Global Managerial Approach)
diantaranya :
1. Fungsi Pembelian (buying function) : Berarti mencari dan
menilai barang-barang serta jasa-jasa.
2. Fungsi Penjualan (selling function): Menyangkut promosi
produk, meliputi penggunaan penjualan, personal selling, periklanan dan
cara-cara penjualan lainya.
3.Fungsi Pengangkutan
(transporting function) : Berarti perpindahan barang-barang dari satu tempat ke
lain tempat.
4. Fungsi Penyimpanan
(storing Function) : Menyangkut penanganan barang sampai pada pelanggan
membutuhkan.
5. Standarisasi dan
Pemilihan Mutu : Menyangkut sortasi produk ukuran dan kaitanya, untuk
memudahkan pembelian dan penjualan, karena hal ini mengurangi perlunya inspeksi
dan sampling.
6. Pendanaan :
Menyediakan dana tunai dan kredit yang diperlukan untuk memproduksi,
mengangkut, menyimpan, mempromosikan, menjual, dan membeli produk.
7.Pemikulan Resiko :
Menyangkut pemikulan ketidakpastian yang merupakan bagian dari proses
pemasaran. Suatu perusahaan tidak dapat pernah memastikan bahwa pelanggan akan
membeli produknya. Produk juga dapat rusak, dicuri menjadi usang.
8. Fungsi Informasi Pasar : Meliputi pengumpulan, analisis,
dan penyebaran semua informasi yang dibutuhkan untuk merencanakan, melaksanakan
dan mengendalikan kegiatan pemasaran, baik dipasar domestik maupun di pasar
mancanegara.
REFERENSI
Tidak ada komentar:
Posting Komentar