Pengembangan Produk Barudan Strategi Siklus Hidup
Produk
Merancang Strategi Pemasaran yang Digerakkan oleh
Pelanggan dan Bauran Pemasaran yang terintegrasi
Ide Produk Baru
Perusahaan menemukan dan mengembangkan ide produk baru dari beragam sumber
Sumber Internal dan Eksternal
•Banyak ide produk baru berasal dari
sumber internal
: –Perusahaan mengadakan riset dan pengembanganresmi, memilih ide dari karyawan mereka, danmengadakan tukar pikiran dalam rapat eksekutif
•Ide lain datang dari
sumber eksternal
: –Dengan mengadakan survei dan kelompok fokusserta menganalisis pertanyaan dan keluhanpelanggan, perusahaan dapat menghasilkan ideproduk baru yang akan memenuhi kebutuhanspesifik konsumen
Pesaing serta Distributor dan Pemasok
•Perusahaan melacak penawaran pesaing dan menginspeksi produk baru, memilah produk, menganalisis kinerja produk, dan memutuskan apakah mereka akan memperkenalkan produk yang sama atau produk yang lebih baik
•Distributor dan pemasok
berada dekat dengan pasar dan dapat menyalurkan informasi tentang masalah konsumen dan memungkinan produk baru
Proses Pengembangan Produk Baru
Proses pengembangan produk baru terdiri dari delapantahap berurutan:
1.Penciptaan ide
2.Penyaringan ide
3.Pengembangan konsep produk
4.Pengujian konsep
5.Pengembangan strategi pemasaran
6.Analisis-bisnis
7.Pengembangan produk dan pemasaran uji
8.Komersialisasi
Tahap-tahap (1)
•Proses dimulai dengan penciptaan ide
•Berikutnya penyaringan ide, yang mengurangi jumlah ide berdasarkan kriteria perusahaan sendiri
•Ide yang lolos dari tahap penyaringan ini dilanjutkan ketahap pengembangan konsep produk, di mana versi detail ide produk baru dinyatakan dalam segi konsumen yang berarti
Tahap-tahap (2)
•Dalam tahap berikutnya, pengujian konsep, konsepproduk baru diuji dengan sekelompok konsumen sasaran untuk menentukan apakah konsep mempunyai kecocokan yang kuat dengan konsumen
•Konsep yang kuat diteruskan ke pengembangan strategi pemasaran, di mana strategi pemasaran awal bagi produk baru dikembangkan dari konsep produk
Tahap-tahap (3)
•Dalam tahap analisis-bisnis, tinjauan ulang penjualan,biaya, dan proyeksi laba bagi produk baru dilakukan untuk menentukan apakah produk baru itu memuaskan tujuan perusahaan
•Dengan hasil yang positif di sini, ide menjadi lebih nyata melalui pengembangan produk dan pemasaran uji dan akhirnya diluncurkan selama tahap komersialisasi
Pendekatan yang Berhasil
•Pengembangan produk baru melibatkan lebih darisekadar proses melalui sekelompok tahap
•Perusahaan harus mengambil pendekatan sistematis,holistik untuk mengelola proses ini
•Pengembangan produk baru yang berhasil memerlukanusaha sistematis yang berpusat pada pelanggan,berdasarkan tim
Siklus Hidup Produk
•Masing-masing produk mempunyai siklus hidup yang ditandai dengan sekumpulan masalah dan peluang yangberubah
•Penjualan produk tertentu mengikuti kurva bentuk Syang terdiri dari lima tahap
•Siklus dimulai dengan tahap pengembangan produk ketika perusahaan menemukan dan mengembangkan ide produk baru
•Tahap pengenalan ditandai dengan pertumbuhan yanglambat dan laba yang rendah ketika produkdidistribusikan ke pasar
•Jika berhasil, produk memasuki tahap pertumbuhan,yang menawarkan pertumbuhan penjualan yang pesatdan peningkatan laba
•Berikutnya, tahap kedewasaan ketika pertumbuhanpenjualan melambat dan laba stabil
•Terakhir, produk memasuki tahap penurunan di mana penjualan dan laba menurun
•Tugas perusahaan selama tahap ini adalah mengenali penurunan dan memutuskan apakah perusahaan harus mempertahankan, memanen, atau menyingkirkan produk
Perubahan Strategi Pemasaranselama Siklus Hidup Produk
•Dalam tahap pengenalan, perusahaan harus memilih strategi peluncuran yang konsisten dengan positioning produk yang dimaksudkan
•Banyak uang yang dibutuhkan untuk menarik distributor dan membangun persediaan mereka dan memberitahu konsumen tentang produk baru dan mendapatkan percobaan
•Dalam tahap pertumbuhan, perusahaan terus mendidik konsumen dan distributor potensial
•Selanjutnya, perusahaan berusaha untuk tetap memimpin persaingan dan mempertahankan pertumbuhan pasar yang cepat dengan meningkatkan kualitas produk, menambahkan fitur dan model produk baru, memasuki segmen pasar dan saluran distribusi baru, mengubah iklan dari membangun kesadaran produk menjadi membangun keyakinan dan pembelian produk, dan menurunkan harga pada saat yang tepat untuk menarik pembeli baru
•Dalam tahap kedewasaan, perusahaan terusberinvestasi untuk mendewasakan produk danmempertimbangkan modifikasi pasar, produk, danbauran pemasaran
•Ketika memodifikasi pasar, perusahaan berusahameningkatkan konsumsi produk
•Ketika memodifikasi produk, perusahaan mengubahbeberapa karakteristik produk—seperti kualitas, fitur,atau gaya—untuk menarik pengguna baru ataumenginspirasi lebih banyak penggunaan
Perubahan Strategi Pemasaranselama Siklus Hidup Produk
•Ketika memodifikasi bauran pemasaran, perusahaanberusaha meningkatkan penjualan dengan mengubahsatu atau lebih elemen bauran pemasaran
•Setelah perusahaan menyadari bahwa produk telahmemasuki tahap penurunan, manajemen harusmemutuskan apakah mereka akan mempertahankanproduk tanpa perubahan, berharap perusahaan pesaingakan keluar dari pasar, memanen produk, mengurangibiaya, dan berusaha mempertahankan penjualan; ataumenyingkirkan produk, menjualnya ke perusahaan lainatau melikuidasi produk pada harga sisa
Masalah Tambahan Produk
Tanggung Jawab Sosial
•Masalah pertama adalah tanggung jawab sosial
•Tanggung jawab ini meliputi masalah kebijakan publikdan peraturan yang melibatkan tindakan meraih ataumembuang produk, perlindungan hak paten, kualitas dankeamanan produk, dan jaminan produk
Tantangan Internasional
•Masalah kedua yaitu melibatkan tantangan khusus yangdihadapi pemasar produk dan jasa internasional
•Pemasar internasional harus memutuskan berapabanyak biaya yang diperlukan untuk menstandarkanatau menyesuaikan penawaran mereka bagi pasar dunia
Ide Produk Baru
Perusahaan menemukan dan mengembangkan ide produk baru dari beragam sumber
Sumber Internal dan Eksternal
•Banyak ide produk baru berasal dari
sumber internal
: –Perusahaan mengadakan riset dan pengembanganresmi, memilih ide dari karyawan mereka, danmengadakan tukar pikiran dalam rapat eksekutif
•Ide lain datang dari
sumber eksternal
: –Dengan mengadakan survei dan kelompok fokusserta menganalisis pertanyaan dan keluhanpelanggan, perusahaan dapat menghasilkan ideproduk baru yang akan memenuhi kebutuhanspesifik konsumen
Pesaing serta Distributor dan Pemasok
•Perusahaan melacak penawaran pesaing dan menginspeksi produk baru, memilah produk, menganalisis kinerja produk, dan memutuskan apakah mereka akan memperkenalkan produk yang sama atau produk yang lebih baik
•Distributor dan pemasok
berada dekat dengan pasar dan dapat menyalurkan informasi tentang masalah konsumen dan memungkinan produk baru
Proses Pengembangan Produk Baru
Proses pengembangan produk baru terdiri dari delapantahap berurutan:
1.Penciptaan ide
2.Penyaringan ide
3.Pengembangan konsep produk
4.Pengujian konsep
5.Pengembangan strategi pemasaran
6.Analisis-bisnis
7.Pengembangan produk dan pemasaran uji
8.Komersialisasi
Tahap-tahap (1)
•Proses dimulai dengan penciptaan ide
•Berikutnya penyaringan ide, yang mengurangi jumlah ide berdasarkan kriteria perusahaan sendiri
•Ide yang lolos dari tahap penyaringan ini dilanjutkan ketahap pengembangan konsep produk, di mana versi detail ide produk baru dinyatakan dalam segi konsumen yang berarti
Tahap-tahap (2)
•Dalam tahap berikutnya, pengujian konsep, konsepproduk baru diuji dengan sekelompok konsumen sasaran untuk menentukan apakah konsep mempunyai kecocokan yang kuat dengan konsumen
•Konsep yang kuat diteruskan ke pengembangan strategi pemasaran, di mana strategi pemasaran awal bagi produk baru dikembangkan dari konsep produk
Tahap-tahap (3)
•Dalam tahap analisis-bisnis, tinjauan ulang penjualan,biaya, dan proyeksi laba bagi produk baru dilakukan untuk menentukan apakah produk baru itu memuaskan tujuan perusahaan
•Dengan hasil yang positif di sini, ide menjadi lebih nyata melalui pengembangan produk dan pemasaran uji dan akhirnya diluncurkan selama tahap komersialisasi
Pendekatan yang Berhasil
•Pengembangan produk baru melibatkan lebih darisekadar proses melalui sekelompok tahap
•Perusahaan harus mengambil pendekatan sistematis,holistik untuk mengelola proses ini
•Pengembangan produk baru yang berhasil memerlukanusaha sistematis yang berpusat pada pelanggan,berdasarkan tim
Siklus Hidup Produk
•Masing-masing produk mempunyai siklus hidup yang ditandai dengan sekumpulan masalah dan peluang yangberubah
•Penjualan produk tertentu mengikuti kurva bentuk Syang terdiri dari lima tahap
•Siklus dimulai dengan tahap pengembangan produk ketika perusahaan menemukan dan mengembangkan ide produk baru
•Tahap pengenalan ditandai dengan pertumbuhan yanglambat dan laba yang rendah ketika produkdidistribusikan ke pasar
•Jika berhasil, produk memasuki tahap pertumbuhan,yang menawarkan pertumbuhan penjualan yang pesatdan peningkatan laba
•Berikutnya, tahap kedewasaan ketika pertumbuhanpenjualan melambat dan laba stabil
•Terakhir, produk memasuki tahap penurunan di mana penjualan dan laba menurun
•Tugas perusahaan selama tahap ini adalah mengenali penurunan dan memutuskan apakah perusahaan harus mempertahankan, memanen, atau menyingkirkan produk
Perubahan Strategi Pemasaranselama Siklus Hidup Produk
•Dalam tahap pengenalan, perusahaan harus memilih strategi peluncuran yang konsisten dengan positioning produk yang dimaksudkan
•Banyak uang yang dibutuhkan untuk menarik distributor dan membangun persediaan mereka dan memberitahu konsumen tentang produk baru dan mendapatkan percobaan
•Dalam tahap pertumbuhan, perusahaan terus mendidik konsumen dan distributor potensial
•Selanjutnya, perusahaan berusaha untuk tetap memimpin persaingan dan mempertahankan pertumbuhan pasar yang cepat dengan meningkatkan kualitas produk, menambahkan fitur dan model produk baru, memasuki segmen pasar dan saluran distribusi baru, mengubah iklan dari membangun kesadaran produk menjadi membangun keyakinan dan pembelian produk, dan menurunkan harga pada saat yang tepat untuk menarik pembeli baru
•Dalam tahap kedewasaan, perusahaan terusberinvestasi untuk mendewasakan produk danmempertimbangkan modifikasi pasar, produk, danbauran pemasaran
•Ketika memodifikasi pasar, perusahaan berusahameningkatkan konsumsi produk
•Ketika memodifikasi produk, perusahaan mengubahbeberapa karakteristik produk—seperti kualitas, fitur,atau gaya—untuk menarik pengguna baru ataumenginspirasi lebih banyak penggunaan
Perubahan Strategi Pemasaranselama Siklus Hidup Produk
•Ketika memodifikasi bauran pemasaran, perusahaanberusaha meningkatkan penjualan dengan mengubahsatu atau lebih elemen bauran pemasaran
•Setelah perusahaan menyadari bahwa produk telahmemasuki tahap penurunan, manajemen harusmemutuskan apakah mereka akan mempertahankanproduk tanpa perubahan, berharap perusahaan pesaingakan keluar dari pasar, memanen produk, mengurangibiaya, dan berusaha mempertahankan penjualan; ataumenyingkirkan produk, menjualnya ke perusahaan lainatau melikuidasi produk pada harga sisa
Masalah Tambahan Produk
Tanggung Jawab Sosial
•Masalah pertama adalah tanggung jawab sosial
•Tanggung jawab ini meliputi masalah kebijakan publikdan peraturan yang melibatkan tindakan meraih ataumembuang produk, perlindungan hak paten, kualitas dankeamanan produk, dan jaminan produk
Tantangan Internasional
•Masalah kedua yaitu melibatkan tantangan khusus yangdihadapi pemasar produk dan jasa internasional
•Pemasar internasional harus memutuskan berapabanyak biaya yang diperlukan untuk menstandarkanatau menyesuaikan penawaran mereka bagi pasar dunia
- STRATEGI PEMASARAN DALAM
SIKLUS HIDUP PRODUK
Dalam keempat tahap dari analisa Siklus Hidup Produk
(Product Life Cycle) ini memiliki beberapa strategi (Kotler 1997) yaitu :
1. Tahap Perkenalan
(Introduction)
Strategi pemasaran pada tahap ini ditujukan untuk
membangun kesadaran akan produk secara meluas dan mendorong konsumen untuk
mencoba. Atau dengan kata lain adalah menciptakan primary
demand (permintaan untuk produk baru). Untuk kepentingan ini produk biasanya
didesain dengan model yang terbatas guna menghindari terjadinya kebingungan
pada calon pembeli dan memudahkan mereka mengenal ciri produk dengan cepat.
a.
Strategi peluncuran cepat (rapid skimming strategy)
Peluncuran
produk baru pada harga tinggi dengan tingkat promosi yang tinggi. Perusahaan
berusaha menetapkan harga tinggi untuk memperoleh keuntungan yang mana akan
digunakan untuk menutup biaya pengeluaran dari pemasaran. Cara ini biasanya
dipakai untuk mempercepat laju penerobosan pasar. Strategi ini akan berhasil
jika sebagian besar pasar belum mengetahui keberadaan produk, konsumen bersedia
membayar pada harga berapa pun, dan perusahaan menghadapi pesaing potensial
serta ingin membangun preferensi pada mereknya.
b.
Strategi peluncuran lambat (slow skimming strategy)
Merupakan
peluncuran produk baru dengan harga tinggi dan sedikit promosi. Harga tinggi
untuk memperoleh keuntungan sedangkan sedikit promosi untuk menekan biaya
pemasaran. Strategi ini akan berhasil jika besarnya pasar terbatas, sebagian
besar konsumen mengetahui keberadaan produk, konsumen mau membeli dengan harga
tinggi, dan pesaing potensial belum muncul.
c.
Strategi penetrasi cepat (rapid penetration strategy)
Merupakan
peluncuran produk pada harga yang rendah dengan biaya promosi yang besar. Strategi ini menjanjikan
penetrasi pasar yang paling cepat dan pangsa pasar yang paling besar. Strategi
ini akan berhasil jika pasar sangat luas, konsumen belum mengetahui keberadaan
produk, konsumen sangat peka terhadap harga, dan terdapat indikasi persaingan
potensial yang besar.
d.
Strategi penetrasi lambat (slow penetration strategy)
Merupakan
peluncuran produk baru dengan tingkat promosi rendah dan harga rendah. Harga rendah ini dapat mendorong
penerimaan produk yang cepat dan biaya promosi yang rendah. Keberhasilan
strategi ini biasanya harus didukung dengan pasar yang sangat luas, konsumen
mengetahui keberadaan produk, konsumen peka terhadap harga, dan persaingan
potensial sangat rendah.
Lamanya tahap
pengenalan ini sangat ditentukan oleh karakteristik produk seperti differential
advantage dibandingkan produk produk lain yang eksis di pasar, usaha-usaha
edukasional yang dibutuhkan, kadar sifat/corak baru suatu produk (degree of
newness), dan komitmen sumber daya pihak manajemen terhadap item/aspek baru
tersebut. Biasanya yang diharapkan
adalah periode pengenalan yang singkat, sehingga pengaruh negatif terhadap
penerimaan dan aliran kas dapat dikurangi. Demikian pula halnya dengan
ketidakpastian terhadap produk baru tersebut diharapkan dapat ditekan.
2. Tahap Pertumbuhan (Growth)
Rapid Growth
Strategi pemasaran pada tahap ini ditujukan terutama
untuk membangun pasar yang kuat dan mengkhususkan distribusi. Mutu produk ditingkatkan
dan lini produk diperluas untuk menarik segmen pasar baru. Selain lini produk,
lini harga juga digunakan untuk memuaskan selera berbagai segmen, mulai dari
harga rendah sampai dengan harga premi. Sementara itu promosi ditekankan untuk
membangun preferensi merek (selective demand). Periklanan dititikberatkan pada
media massa untuk memaksimumkan jangkauan penginformasian produk. Pemasar juga
harus terus mengumpulkan informasi tentang kegiatan persaingan dan mencari
segmen pasar baru karena peluang di pasar yang ada sudah mulai berkurang dengan
semakin banyaknya pesaing yang muncul.
Bentuk-bentuk strategi yang dapat dilakukan pada tahap
ini antara lain meliputi
a.
Meningkatkan kualitas produk serta menambahkan keistimewaan produk baru dan gaya
yang lebih baik.
b.
Perusahaan menambahkan model – model baru dan produk – produk penyerta (yaitu,
produk dengan berbagai ukuran, rasa, dan sebagainya yang melindungi produk
utama
c.
Perusahaan memasuki segmen pasar baru.
d. Perusahaan meningkatkan
cakupan distribusinya dan memasuki saluran distribusi yang baru.
e. Perusahaan
beralih dari iklan yang membuat orang menyadari produk (product awareness
advertising) ke iklan yang membuat orang memilih produk (product preference
advertising)
f. Perusahaan
menurunkan harga untuk menarik pembeli yang sensitif terhadap harga dilapisan
berikutnya.
Slow Growth
Strategi pemasaran pada tahap ini sebagian besar
difokuskan untuk memperkuat dan mempertahankan posisi pasar serta membangun
kesetiaan konsumen dan penyalui. Dengan semakin banyaknya pesaing yang keluar
dari pasar maka intensitas persaingan menjadi berkurang. Jumlah produk di pasar
juga berkurang, selain akibat semakin terdesaknya produk tiruan yang gagal,
juga disebabkan oleh lini produk perusahaan yang menyusut karena produsen dan
penyalur menghilangkan item yang prestasinya jelek. Harga menjadi alat
persaingan. Selain untuk rnempertahankan konsumen agar tetap membeli, alasan
harga kini menjadi alat untuk bersaing karena pasar sudah jenuh dan tidak
tertarik lagi dengan promosi perusahaan. Penyalur menjadi semakin penting
karena produk yang selalu tersedia pada tingkat eceran akan dapat memberikan
penghasilan secara teratur. Dengan demikian promosi akan bergeser dari konsumen
ke penyalur. Di samping itu usaha untuk memberikan pelayanan purna beli (servis
dan suku cadang) juga semakin meningkat. Intelijen pemasaran mulai memfokuskan
pada peningkatan produk, mencari peluang di pasar baru, serta perbaikan dan
penyegaran tema promosi.
3. Tahap Kedewasaan (Maturity)
Strategi yang dapat
dilakukan pada tahap ini :
a.
Modifikasi pasar
1)
Memperluas jumlah pemakai merk
2) Meningkatkan tingkat pemakaian per
pemakai
Volume = jumlah pemakai merk x tingkat pemakaian per pemakai
Jumlah pemakai
merk dapat diperluas dengan cara :
Mengubah orang bukan pemakai
Memasuki segmen pasar baru
Memenangkan pelanggan pesaing.
Strategi untuk
meningkatkan tingkat pemakaian per pemakai:
Penggunaan lebih sering
Lebih banyak pemakaian per peristiwa
Penggunaan baru dan lebih bervariasi
b.
Modifikasi produk
Peningkatan kualitas
(quality improvement) bertujuan meningkatkan kemampuan produk, misalnya
daya tahan, kecepetan, dan kinerja produk. Strategi ini efektif jika mutu
produk memang masih bisa ditingkatkan, konsumen peka terhadap mutu produk, dan
konsumen percaya bahwa mutu yang lebih tinggi akan memberikan manfaat yang
lebih tinggi.
Peningkatan keistimewaan
(feature improvement) bertujuan untuk menambahkan ciri-ciri baru pada
produk seperti ukuran, berat, bahan pokok baru, bahan pelengkap, dan
sebagainya. Kebaikan dari strategi ini adalah meningkatkan image perusahaan
sebagai pemimpin pasar yang progresif, dapat merebut kesetiaan segmen pasar
tertentu, memberikan publisitas cuma-cuma bagi perusahaan, mendorong antusiasme
pada wiraniaga dan distributor, serta perubahan tersebut dapat dilakukan
denganf leksibel tanpa tambahan biaya. Namun kelemahan terbesar dari strategi
ini adalah mudah ditiru, terlebih lagi apabila perubahan tersebut tidak
memberikan manfaat yang permanen.
Peningkatan gaya (style
improvement) bertujuan untuk menambah daya tarik estetika produk
seperti model, warna, kemasan dan lain – lain. Keuntungan dari strategi ini
adalah terciptanya identitas yang khas di pasar serta kesetiaan konsumen pada
merek. Namun strategi ini juga mempunyai masalah selain keuntungan di atas,
yaitu sulit mengetahui kelompok orang yang menyukai model baru dan biasanya
model baru menghilangkan model lama yang sudah diterima (style loyalty)
sehingga perusahaan dapat menghadapi risiko kehilangan konsumen yang terlanjur
menyukai model lama
c. Modifikasi bauran pemasaran (marketing mix)
dimana perusahaan bertujuan untuk \mempertahankan pangsa pasar dari pesaing dan
menjaga kelompok produk (product category) dari serangan produk substitusi.
Bentuk strategi ini adalah berupa modifikasi bauran pemasaran untuk memperoleh
tambahan penjualan. Strategi bertahan ini lebih menitikberatkan pada
penekanan/pengurangan biaya produksi dan menghilangkan kelemahan produk.
Distributor memainkan peranan penting untuk strategi ini, sebab tingkat
penjualan yang mereka peroleh dipengaruhi oleh usaha promosi perusahaan untuk
mendorong distributor tetap setia pada perusahaan. Di samping itu, karena
promosi berkurang keefektifannya, maka penentuan harga menjadi bentuk lain dari
promosi.
Walaupun
usaha promosi ditujukan untuk mempertahankan kesetiaan produk pada konsumen dan
distributor, penekanannya akan lebih cenderung lebih berat pada distributor.
Meskipun merupakan alternatif strategi yang baik pada tahap kedewasaan,
strategi ini mempunyai kelemahan pokok yaitu sangat mudah ditiru pesaing,
terutama jika yang dilakukan adalah potongan harga, peningkatan aktivitas
pelayanan, dan distribusi massal. Keuntungan yang diperoleh pun tidak banyak,
karena setiap tindakan yang dilakukan perusahaan akan mendapat reaksi dari pesaing.
d. Menggunakan take-off
strategy yang mana marupakan salah satu strategi yang digunakan untuk mencapai
fase penerimaan konsumen baru, strategi ini dapat memperbaharui pertumbuhan
pada saat produk masuk dalam kematangan
- Tahap Penurunan (Decline)
Penjualan perusahaan yang semakin bergerak ke arah
penurunan merupakan gejala tahap decline dalam PLC. Penurunan penjualan ini
disebabkan oleh faktor-faktor seperti perubahan selera pasar, produk substitusi
diterima konsumen (baik dan dalam negeri maupun dan luar negeri), dan perubahan
teknologi. Perusahaan akan mengeksploitasi produknya sebelum memutuskan untuk
menghapusnya dan jajaran lini produk yang ditawarkan. Semuanya ini
mengakibatkan menghebatnya persaingan harga, kelebihan kapasitas, dan laba
perusahaan menghilang. Namun produk yang memasuki tahap decline bukan berarti
sudah tidak menguntungkan lagi. Ada kemungkinan justru menguntungkan bagi
perusahaan yang masih bertahan di pasar, karena dapat memanfaatkan sisa-sisa
konsurnen yang sudah ditinggalkan pesaing. Pada tahap ini produk hanya akan
memenuhi kebutuhan pasar inti, sehingga konsumen cenderung spesialis.
Sejumlah alternatif dapat dilakukan pada tahap akhir
PLC ini. Namun perlu diperhatikan bahwa pilihan alternatif haruslah didasarkan
pada kekuatan dan kelemahan perusahaan serta daya tarik industri bagi
perusahaan. Alternatif-alternatif tersebut di antaranya adalah :
- Menambah
investasi agar dapat mendominasi atau menempati posisi persaingan yang
baik.
- Mengubah
produk atau mencari penggunaan/manfaat baru pada produk.
- Mencari
pasar baru.
- Tetap
pada tingkat investasi perusahaan saat ini sampai ketidakpastian industri
dapat diatasi
- Mengurangi
investasi perusahaan secara selektif dengan cara meninggalkan konsumen
yang kurang menguntungkan, tetapi menambah investasi untuk kelompok kecil
konsumen yang masih setia dan menguntungkan.
- Harvesting strategy untuk
mewujudkan pengembalian uang tunai dengan cepat.
- Meninggalkan bisnis tersebut
dan menjual aset perusahaan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar